1. Umum

Covid-19 memuncak lagi, katanya ada gejala baru? apa itu? simak ini!

 

Covid-19 memuncak lagi, katanya ada gejala baru? apa itu? simak ini!

 

covid-19

 

Di tengah lonjakan kasus COVID-19, masyarakat harus lebih waspada terhadap gejala yang tidak biasa. Umumnya, orang yang terinfeksi virus corona mengalami gejala seperti demam dan batuk.

Namun, ketika berbagai varian Corona seperti Omicron dan sub-variannya muncul, gejala yang muncul berubah. Aplikasi penelitian ZOE Covid mengungkapkan gejala COVID-19 ‘tertinggi’ yang dialami pasien.

 

Mengutip laman Express UK, kelelahan merupakan gejala terburuk COVID-19 yang belum bisa dikenali. Faktanya, aplikasi kesehatan menyatakan bahwa 82% melihat ini sebagai tanda awal infeksi.

 

Kelelahan yang juga merupakan gejala COVID-19 lebih sering terjadi dibandingkan tiga gejala umum lainnya, yaitu demam, batuk, serta kehilangan penciuman dan perasa. Kelelahan akibat COVID-19 sedikit berbeda, misalnya bisa saja terjadi meski hanya melakukan aktivitas ringan sehari-hari.

 

“Kelelahan pada COVID-19 tidak sama dengan rasa lelah atau ngantuk pada umumnya,” kata Zoe.

“Ini adalah perasaan lelah yang ekstrem atau kelelahan yang bertahan bahkan setelah beristirahat atau tidur nyenyak.”

 

Gejala COVID-19 ini juga telah dikaitkan dengan “kabut otak”, suatu kondisi yang menggambarkan pemikiran yang melambat dan kesulitan berkonsentrasi.

Kelelahan biasanya muncul pada minggu pertama infeksi, yang dapat terjadi pada semua kelompok umur dan berlangsung 5-8 hari. Namun, itu juga bisa bertahan lebih lama dan menyebabkan situasi Covid jangka panjang.

 

Meski ini merupakan gejala COVID-19, kelelahan juga bisa terjadi karena aktivitas yang padat atau kesehatan yang buruk.

“Penting untuk diingat bahwa normal untuk merasa lebih lelah dari biasanya ketika Anda melawan infeksi apa pun, bukan hanya virus corona,” kata Zoe.

penjelasan gejala baru COVID-19

“Banyak dari kita juga telah melihat perubahan dramatis dalam hidup kita, termasuk rutinitas sehari-hari, cara kita bekerja dan merawat anak-anak dan kerabat yang lebih tua, yang juga dapat mempengaruhi tingkat kelelahan kita,” jelasnya.

 

Di tengah lonjakan kasus COVID, masyarakat harus lebih waspada terhadap gejala yang tidak biasa. Umumnya, orang yang terinfeksi virus corona mengalami gejala seperti demam dan batuk.

Namun, ketika berbagai varian Corona seperti Omicron dan sub-variannya muncul, gejala yang muncul berubah. Aplikasi penelitian ZOE Covid mengungkapkan gejala COVID-19 ‘tertinggi’ yang dialami pasien.

 

Mengutip laman Express UK, kelelahan merupakan gejala terburuk COVID-19 yang belum bisa dikenali. Faktanya, aplikasi kesehatan menyatakan bahwa 82% melihat ini sebagai tanda awal infeksi.

 

Kelelahan yang juga merupakan gejala COVID lebih sering terjadi dibandingkan tiga gejala umum lainnya, yaitu demam, batuk, serta kehilangan penciuman dan perasa. Kelelahan akibat COVID-19 sedikit berbeda, misalnya bisa saja terjadi meski hanya melakukan aktivitas ringan sehari-hari.

 

“Kelelahan pada COVID-19 tidak sama dengan rasa lelah atau ngantuk pada umumnya,” kata Zoe.

“Ini adalah perasaan lelah yang ekstrem atau kelelahan yang bertahan bahkan setelah istirahat atau tidur malam yang nyenyak.”

 

Gejala COVID ini juga telah dikaitkan dengan “kabut otak”, suatu kondisi yang menggambarkan pemikiran yang melambat dan kesulitan berkonsentrasi.

Kelelahan biasanya muncul pada minggu pertama infeksi, dapat terjadi pada semua kelompok umur, dan berlangsung 5-8 hari. Namun, itu juga bisa bertahan lebih lama dan menyebabkan situasi Covid jangka panjang.

 

Meski ini merupakan gejala COVID, kelelahan juga bisa terjadi karena aktivitas yang padat atau kesehatan yang buruk.

“Penting untuk diingat bahwa normal untuk merasa lebih lelah dari biasanya ketika Anda melawan infeksi apa pun, bukan hanya virus corona,” kata Zoe.

 

“Banyak dari kita juga telah melihat perubahan dramatis dalam hidup kita, termasuk rutinitas sehari-hari, cara kita bekerja dan merawat anak-anak dan kerabat yang lebih tua, yang juga dapat mempengaruhi tingkat kelelahan kita,” jelasnya.

 

Selain kelelahan, beberapa gejala lain dapat terjadi, seperti:

panas tinggi atau kedinginan (menggigil)
batuk baru yang konstan
Kehilangan atau perubahan indera penciuman atau rasa
Sulit bernafas
merasa lelah atau lelah
badan sakit
Sakit kepala
sakit tenggorokan
hidung tersumbat atau meler
kehilangan selera makan
diare
merasa tidak sehat atau sakit

 

penulis berharap artikel ini mempunyai banyak manfaat untuk diri sendiri dan semua orang. jangan lupa untuk selalu mendukung situs ini, agar kami dapat meng-update segala informasi seputar